Senin, 05 Mei 2014

PUISI SAHABAT



MENANGISLAH SOBAT

Tak bisa ungkap dengan kata apapun
Ini memang sangat membosankan
Ini begitu melelahkan Bahkan, ini sangat menjengkelkan

Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Membeku tidak tahu kapan akan mencair
Yaa, itu benar sobat Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuh di dalam kegelapan

Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sangat menyedihkan.
Namun, ingatlah sobat.
Kau tidak sendiri
Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu

Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak
Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu lebih baik ku lihat
Dari pada kau terdiam kaku di bawah sorot lampu itu
Bagai seorang tokoh tanpa dialog.

PUISI



SAHABAT

Darimu ku temukan arti sebuah persahabatan
Engkau hadir menemani hari-hari ku
Saat sedih dan bahagia
Lalui hari bersamamu
Ingatlah saat itu sahabat
Aku bercanda tawa bersamamu
Namun apakah kebersamaan ini terus  berjalan?
Akankah kita selalu bersama?

Persahabatan saat bersamamu
Akan selalu tersimpan di benakku
Namun kini aku dan dirimu terpisahkan oleh waktu
Janji yang pernah kita ucapkan di masa lalu
Akan terus teringat dalam ingatan ku
Ingatlah sahabat aku selalu mengenangmu
Andai kau tau sahabat harapan ku untuk tetap bersamamu
Namun semuanya telah menjadi kenangan terindah bagi ku sahabat